Surat dari Ibu
(oleh Asrul Sani)
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
Pergi hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
--------------------------------------------------------------------------
Dari Seorang Guru kepada Murid-Muridnya
Apakah yang kupunya, anak-anakku
selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdian kepadamu.
Kalau di hari minggu engkau datang ke rumahku
aku takut, anak-anakku
kusi tua yang sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah di ganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidupku di rumah tangga.
Ah, tentang ini tak pernah aku bercerita
depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
----horison yang selalu biru bagiku----
karena ku tahu, anak-anakku
engkau terlalu bersih dari dosa
untuk mengenal ini semua
Solo,1995
Karya: Hartojo Andangdjaya
--------------------------------------------------------------------------
Sungai Musi
Malam-malam: menyusuri Musi
Bulat bulan tenggelam dalam sekali
Yang ku tangkap dari keruh kali
wahai-mengendap!
Kau tahu, saudaraku? Derum stempel
ujungnya menusuk ombak. Membelah kalam di muka
Jung-jung rakit berdesak sempoyongan pergi
berkayuh dengan gapai dayung jadi
menyusup kabut yang enggan berganti!
Gemerlap lampu-lampu, penerang gubuk-gubukmu
Bermain di permukaan arus ! Dan hati tak mau tembus
Di sini pada mulanya tersendat berhenti!
Kala kota: masih bernapas sesekali
Spada! Seorang lelaki menjejak tepi
(Palembang,1970)
karya : Ajip Rosidi
--------------------------------------------------------------------------
Jaring-Jaring
(Karya: Piek Ardijanto)
Kali ini
Nelayan menebar jaring di laut
Menangkap ikan
Kali ini
Tuhan menebar jaring maut
Menangkap insan
No comments:
Post a Comment